Selasa, 15 Desember 2015

DEGRADASI MORAL REMAJA MASA KINI (2)


2.Pengaruh Budaya Asing
Kota merupakan tempat pusat segala aktivitas, keluar masuknya budaya asing menjadikan munculnya budaya-budaya baru dan menghapus budaya-budaya lama, merasuknya budaya-budaya asing dalam kehidupan suatu bangsa membawa banyak sekali perubahan. Walaupun dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, budaya asing membawa dampak positif namun dalam bidang pergaulan, budaya asing membawa nampak yang negatif. Masuknya budaya Clubbing, minum-minuman keras, juga narkotika sekarang menjadi budaya baru di kota-kota besar, tidak hanya remaja yang hidup di kota-kota besar yang mengalami tingkat degradasi moral yang tinggi bahkan remaja yang tinggal di pedesaan yang mengenal adat istiadat yang kuat pun ikut terpengaruh budaya asing dan mengalami tingkat degradasi moral yang tinggi.
3. Kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua
Tanggung jawab orang tua yaitu memberikan pendidikan dan pengajaran yang baik bagi anak-anaknya, karena tidaklah anak yang baik itu melaikan atas pendidikan pertama yang pernah dia dapat di rumah atau yang pernah diajarkan oleh orang tuanya, sampai-sampai Rasulullah meletakkan kaidah mendasar yang kesimpulannya adalah seorang anak itu tumbuh dan berkembang mengikuti agama orang tuannya, keduanya yang akan memberikan pengaruh yang kuat kepada si anak tersebut.

Kita tengok kejadian beberapa waktu lalu, saat kelulusan siswa SMA, di TV maupun koran banyak sekali berita yang menginformasikan perayaan kelulusan yang tidak sewajarnya di lakukan di indonesia. Mungkin kalau di Negara barat hal seperti itu wajar, coba tebak dengan cara apa mereka anak ABG yang baru saja dinyatakan lulus memproklamirkan kelulusannya? Gembar-gembor sepeda motor ? Sudah biasa, dari jaman orang tua saya sudah begitu. Lantas apa?? Inilah uniknya, merayakan  kelulusan dengan sex party atau pesta sex, masih ditambah acara nyabu bareng atau mabok bareng Apa ini cerminan generasi yang baik untuk masa depan

Sebagaimana Allah Swt telah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim:6)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya mendorong para laki-laki untuk terjun kedalamnya bahkan para perempuan pun merasa memiliki hak yang sama untuk ikut terjun ke dalamnya sehingga dalam sebuah rumah tangga seorang anak kurang mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tua mereka, akibatnya banyak dari mereka mencari kebahagian yang salah, seperti clubbing, minum-minuman keras dan menghilangkan stres dengan obat-obatan.
4.Rendahnya tingkat pendidikan    
Crow and crow menegaskan; learning is a modification of accompaying growth processes that are brought adjusment to sensions initieted though sensory stimulation (laster D. Crow.Alice D.Crow,1956:215) artinya;”belajar adalah merubah tingkah laku yang menyertai proses pertumbuhan yang semua itu di sebabkan melalui penyesuaian terhadap keadaan yang di awali lewat rangsangan panca indra”. Kurangnya pendidikan dan kemampuan diri dalam pergaulan dapat membuat seseorang keliru mengambil jalan hidupnya, sehingga mereka mudah terpengaruh dengan hal-hal baru seiring proses sosialisasi yang mereka alami. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam proses sosialisasi, karena pendidikan menjadi landasan prilaku seseorang, kurangnya pendidikan mengakibatkan proses sosialisasi kurang Seimbang.
  5. Kurangnya keefisienan dan keefektifan lembaga sosial masyarakat
Ada berbagai masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, tingginya tingkat kemiskinan mengakibatkan berbagai masalah sosial, seperti meningkatnya jumlah kriminalitas, kurangnya pendidikan dan banyak penduduk yang kelaparan serta kurang gizi.  Hal tersebut menarik sebagian besar perhatian pemerintah sehingga masalah mengenai degradasi moral remaja dikesampingkan.
Kurangnya perhatian lembaga sosial terhadap moral remaja mengakibatkan tingkat degradasi moral yang tinggi. Penerapan-penerapan norma dan sanksi yang kurang mengikat dari lembaga sosial mengakibatkan para pemuda mengabaikan aturan-aturan tersebut.
6.Media massa dan media Informasi 
Kemajuan IPTEK melahirkan berbagai macam media yang muthahir seperti televisi, handphone, internet dan lain-lain. Banyaknya informasi yang dapat di peroleh dari media tersebut menyebabkan banyak para remaja menyalahgunakan media tersebut. Banyaknya tanyangan-tayangan yang tidak seharusnya di tampilkan oleh media massa seperti adegan-adegan tesebut,  tayangan media massa yang sering mereka lihat dijadikan kebudayaan baru yang dianggap sesuai dengan kamjuan zaman. Rasa tidak ketinggalan zaman dari orang lain membuat para remaja melakukan kebiasaan baru yang sudah menjadi kebudayaan dan sering mereka jumpai seperti tayangan televisi dan lingkungan sosialisasi.
Beberapa aspek yang dapat menanggulangi degradasi  moral remaja;
Yang pertama, adalah aspek lingkungan keluarga, jelas nenberi andil yang signifikan terhadap berkembangnya pola prilaku menyimpang para remaja, karena proses penanaman nilai-nilai bermula dari dinamika kehidupan dalm keluarga keluarga itu sendiri dan akan terus utuh oleh kalangannya. Oleh karenanya, peranan orang tua termasuk sanak keluarga lebih dominan di dalam mendidik, membimbing, dan mengawasi serta memberikan perhatian lebih tersendiri mungkin terhadap perkembangan perilaku remajanya.
Kedua, aspek pendidikan formal/lingkungan sekolah. Pendidikan yang lebih menekankan kepada bimbingan dan pembinaan perilaku konstruktif, mandiri dan kreatif menjadi faktor penting, karena melatih integritas mental dan moral remaja menuju terbentuknya pribadi yang memiliki daya ketahanan pribadi dan sosial dalam menghadapi benturan-benturan nilai-nilai (clash of value) yang berlaku dalam lingkungan remaja itu sendiri berikut lingkungan sosialnya.
Ketiga, aspek lingkungan pergaulan seringkali menuntut  dan memaksa remaja harus menerima pola perilaku yang dikembangkan remaja. Hal ini sebagai kompensasi pengkuan keberadaan remaja dalam kelompok. Maka, perlu diciptakan lingkungan pergaulan yang kondusif, agar situasi dan kondisi pergaulan dan hubungan sosial yang saling memberi pengaruh dan nilai-nilai positif bagi aktifitas remaja dapat terwujud.
Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’, serta memenuhi segala hal yang berhak mendapatkan masing-masing menurut kadarnya. Agama islam menyeru dan mengajak kaum muslimin melakukan pergaulan di antara kaum muslimin baik yang bersifat pribadi orang seorang , maupun dalam bentuk 
kesatuan. Karena dengan pergaulan kita dapat saling berhubungan, mengadakan pendekatan satu sama lain, bisa saling menunjang  dan mengisi antara dengan lainnya.
Keempat, aspek sosial. Terciptanya relasi-relasi sosial yang baik serasi di antara warga masyarakat sekitar, akan memberi implikasi terhadap tumbuh dan berkembangnya kontak-kontak sosial yang dinamis, sehingga muncul sikap saling memahami, memperhatikan sekaligus mengawasi tindak prilaku warga terutama remaja di lingkungannya. Hal ini tentu sangat mendukung terjalinnya hubungan dan aktifitas remaja yang terkontrol .
Kelima, aspek penegakan hukum/sanksi. Ketegasan penerapan sanksi mungkin dapat menjadi shock terapy (terapi kejut) bagi remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Dan di mulai dari lingungan keluarga, sekolah, kepolisian, dan lembaga lainnya.
Sekian dan terimakasih, kami tunggu prestasimu wahai generasi penegak risalah nabi.      
 


0 komentar:

Posting Komentar