3 Cara Allah SWT Mengawasi
Alhamdulillah, segala puji bagi
Allah yang senantiasa mecurahkan nikmat-Nya kepada kita sekalian. Baik berupa
nikmat kesehatan kekuatan, lebih-lebih
nikmat iman dan Islam, yang kesemuanya itu, patut kita syukuri. Sebagaimana Allah
menjelaskan dalam Al-Qur’an yang artinya:
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)
Ketika kita mensyukuri nikmat
pemberian Allah maka akan ditambah nikmat tersebut, tetapi ketika kita kufur
terhadap nikmat Allah, maka bukannya kebaikan yang akan kita dapatkan tapi
azabnya Allah. Olehnya itu, mari kita senantiasa mensyukuri nikmat Allah dengan
menggunakan fasilitas yang diberikan kepada kita. Misalnya umur yang panjang,
mari gunakan untuk beribadah kepada dan melaksanakan apa yang diperintah dan
menjauhi segala yang dilarang Allah SWT.
Allah SWT mengawasi manusia 24 jam sehari atau setiap detik tidak
ada lengah. Didalam melakukan pengawasan, ada 3 cara yang dilakukan Allah SWT:
Pertama:
Allah SWT melakukan pengawasan secara langsung. Tidak
tanggung-tanggung, Yang Menciptakan kita selalu bersama dengan kita dimanapun
dan kapanpun saja. Bila kita bertiga, maka Dia yang keempat. Bila kita berlima,
maka Dia yang keenam (QS. Al Mujadilah 7). Bahkan Allah SWT teramat dekat
dengan kita yaitu lebih dekat dari urat leher kita.
Kedua:
Allah SWT melakukan pengawasan melalui malaikat.
“ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.” (QS. Qaaf 17)
Kedua malaikat ini akan mencatat segala amal perbuatan kita yang
baik maupun yang buruk; yang besar maupun yang kecil. Tidak ada yang
tertinggal. Catatan tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kita.
Ketiga:
Allah SWT melakukan pengawasan melalui diri kita sendiri. Ketika
kelak nanti meninggal maka anggota tubuh kita seperti tangan dan kaki akan
menjadi saksi bagi kita. Kita tidak akan memiliki kontrol terhadap anggota
tubuh tersebut untuk memberikan kesaksian sebenarnya.
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami
tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu
mereka usahakan.” (QS. Yaasiin:65).
Jadi, ketika kita sudah dibangkitkan oleh Allah
dihari kemudian nanti, yang bisa menyelamatkan kita adalah hanyalah
amalan-amalan yang pernah kita lakukan didunia dan tujuan hanya untuk mencari
ridho Allah. Oleh sebab itu, selagi kita masih hidup dan masih sehat, maka
marilah kita gunakan kesempatan ini untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena kita hidup didunia tidak akan bisa
terlepas dimanapun dan kapanpun saja dari pengawasan Allah SWT. Tidak ada waktu
untuk berbuat maksiyat. Tidak ada tempat untuk mengingkari Allah SWT. Yakinlah
bahwa perbuatan sekecil apapun akan tercatat dan akan dipertanyakan oleh Allah
SWT dihari perhitungan kelak.
Wallahu a’lam bish showab.
0 komentar:
Posting Komentar