PENGKADERAN DAN KEPEMIMPINAN MUHAMMADIYAH DALAM TANTANGAN MASA DEPAN
(Oleh : Suryani, SH)
Tantangan Masa Depan. Masa depan adalah relatif, tergantung pada kepentingannya. Dalam tulisan ini, sesuai dengan tema Milad Muhammadiyah ke 84, maka pengertian masa depan diartikan "rnassa depan suatu generasi," yaitu massa dalam kisaran lima sampai duapuluh tahun mendatang. Logika kisaran ini adalah waktu yang cukup untuk keperluan Muhammamdiyah menumbuhkan dan mematangkan kader atau generasi.
Masa depan suatu generasi dalam perspektifkepimimpinan dan pengkaderan
adalah membawa muatan untuk meriset, clan hasilnya dapat di gunakan
sebagai pedoman guna pengambilan keputusan ataupun kebijaksanaan yang di
rencanakan atau diprogramkan dapat mempengaruhi masa depan generasi
berikutnya.Kepemimpinan sekarang mau tidak mau harus meriset rnasa depan
dengan cermat dan teliti, hal ini mengandung maksud agar kepimimpinan
sekarang ini tidak rnengambil keputusan atau kebijaksanaan yang sekedar
mengikuti kecenderungan-kecenderungan belaka, tetapi benar-benar
keputusan danperencanaannya didasarkan dari hasil riset yang
validitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
Muhammadiyah Daerah Kotamadia Pekalongan yang keberadaan secara
yuridisnya baru pada tahun 1970an, adalah suatu yang dapat dimengerti
apabila keberadaan Muharnmaiyah Kodia Pekalongan mengalami kendala di
dalam mobilisasi organisasi, kendala-kendala itu dapat dikategorikan
menjadi 2 kendala yaitu ,
Kendala konsepsioanal yaitu belum adanya konsepsi strategis tentang
arah dan sasaran organisasi yang digunakan sebagai rujukan utama dalam
pengembangan organisasi baik yang menyangkut peta potensi konkrit
(sumber daya alam, manusia) maupun pola dasar program jangka panjang.
Kendala profesioanalitas, yaitu belum dapat terlaksananya proses
organisasi, administrasi dan ke pemimpinan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip profesionalisme, dan menejemin modern. Sebagai bukti
belum tersedianya tenaga "Full Timer" dijajaran organisasi, dan secara
umum para pimpinan daerah lebih banyak menghabiskan waktunya di luar
organisasi.
Menyadari akan kenyataan tersebut diatas, maka masalah pengaderan dan
kepimimpinan di muhammadiyah kodia Pekalongan akan selalu menjadi
tantangan yang serius, dan perlu memperoleh solusi-solusi pemecahannya.
Tantangan yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi atau keadaan yang
nyata ataupun akan ada kemudian (pridiksi) bakal mempengaruhi akibat
oleh karena itu memerlukan konsekwensi bagi kepemimpinan kini dan
mendatang.
Terkait dengan masalah pengkaderan dan kepimimpinan muhammadiyah,
adalah terletak, pada tersedianya sumber daya yang dimiliki Muhammadiyah
pada umumnya dan sumber daya manusianya pada khususnya. Untuk itu yang
paling strategis bagi Muhammadiyah sekarang adalah' memahami potenslnya
dan memahami bagaimana profit kepemimpinan masa depan yang diharapkan ?
Menyadari akan pentingnya kader dalam organisasi Muhammadiyah, masalah
pengkaderan ini harus diletakkan sebagai program utama atau program
prioritas disamping program lainnya. Mengapa pengkaderan menjadi titik
sentral? hal in! didasarkan pada jati diri Muhammadiyah sebagai
organisasi Dakwah. Kaderisasi Muhammadiyah harus dilaksanakan atas dasar
dwi dimensi arah pengkaderan, yaitu kader umat Islam dan kader
Muhammadiyah sendiri serta kader bangsa Indonesia.
Sebagai. organigasi Dakwah sekaligus organisasi tajdid hal ini menuntut
kemampuan untuk memadukan wawasan keislaman dan wawasan kenasionalan.
Kedua wawasan itu merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar bila
muhammadiyah ingin tetap menjadi gerakan (movement) dakwah yang dinamis
dalam segala ha!. Kedinamisan organisasi muhammadiyah ini terkait dengan
masalah proses secara keseluruhan baik proses menejemen dan proses
kepemimpinannya.
Namun, perlu disadarri bahwa proses pergantian kepemimpinan yang selama
ini berlangsung adalah proses Kwntitatif Konvensional, belum merupakan
proses yang bersifat kwalitatif konvensional, hal ini sangat dipengaruhi
adanya peng kaderan yang tidak terencana. Profil Kepemimpinan masa
depan dan Strategi Pengkaderan
Tantangan yagg nyata pada masa kini dan mendatang adalah konsekwensi
dari arus informasi yang demikian pesat. Pesatnya arus informasi ini
membawa proses modernisasi dalam lapangan politik. sosial, ekonomi dan
budaya.
Transformasi budaya yang berlangsung secara cepat dan terus menerus ini
tidak bisa dibendung atau dihentikan, dan membawa pengaruh yang
demikian kuat yang bila hal ini tidak memperoleh perhatian yang serius
dari organisasi keagamaan seperti Muhaammadiyah maka budaya asing yang
secara diametral bertentangan nilai-nilai keislaman maka masyarakat akan
terpola pada hedonisme, materialisme dan liberalisme.
Sejalan dengan bahasan itu maka kepemimpinan dan pengkaderan
Muhammadiyah sangat urgent untuk diketengahkan, baik yang menyangkut
profit kepemimpinan maupun pola pengkaderan. Semua itu dimaksud untuk
menyikapi kondisi dan situasi masa depan yang akn dialaminya.
Adapun profit yang diharapkan bisa menyikapi situasi yang tersebut diatas adalah pemimpin yang mempunyai kemampuan :
1. Mempunyai wawasan keislaman yang mendalam
2. Mempunyai wawasan kebangsaan
3. Mampu memahami dirinya sendiri, srateginya :
a. Harus percaya akan apa yang dikatakan
b. Hanya mengatakan apa yang betul-betul dipercayainya
4. Mempunyai kemampuan berima jina si
5. Mampu melahirkan nilai-nilai baru
1. Mempunyai wawasan keislaman yang mendalam
2. Mempunyai wawasan kebangsaan
3. Mampu memahami dirinya sendiri, srateginya :
a. Harus percaya akan apa yang dikatakan
b. Hanya mengatakan apa yang betul-betul dipercayainya
4. Mempunyai kemampuan berima jina si
5. Mampu melahirkan nilai-nilai baru
Untuk mengkondisikan pemimpin yang demikian terse but diperlukan
strategi pengkaderan, strategi itu menyangkut wadah atau bentuk
pengkaderan, rnisal ; pelatihan, kursus atau penataran dan sebagainya
dan yang tidak kalah pentingnya adalah masalah yang menyangkut kurikulum
pengkaderan, misalnya, materi dasar : keislaman dan kemuhammadiyahan.
materi pokok : kebangsaan, Tarech Islam Indonesia.materi pendukung :
komunikasi, psikologi, kepemimpinan, keorganisasian, problem solving,
metodologi penelitian sosial,materi lokal, dll. materi tambahan :
simulasi
Demikian sumbangan pemikiran yang dapat disampaikan dalam rangka milad
Muhammadiyah ke 85, smoga bermanfaat. Sebagai penutupa untuk sekedar
renungan:
1. berbahagialah pemimpin yang tahu kemana akan pergi,mengapa mesti pergi dan mengenal untuk pergi.
2. berbahaqialah pemimpin yang bekerja demi kepentingan orang banyak dan ambisi pribadi.
3. berbahagialah pemimpin yang kepalanya bertengger tinggi di atas awan, namun kedua kakinya tetap berpijak pada tanah.
4. berbahagialah pemimpin yang sernentara memimpin juga membina kader pemimpin.
1. berbahagialah pemimpin yang tahu kemana akan pergi,mengapa mesti pergi dan mengenal untuk pergi.
2. berbahaqialah pemimpin yang bekerja demi kepentingan orang banyak dan ambisi pribadi.
3. berbahagialah pemimpin yang kepalanya bertengger tinggi di atas awan, namun kedua kakinya tetap berpijak pada tanah.
4. berbahagialah pemimpin yang sernentara memimpin juga membina kader pemimpin.
(Penulis adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Pekalongan - PDM 1994 / 1415 H).
Sumber : http://pekalongan-kota.muhammadiyah.or.id
0 komentar:
Posting Komentar